Home > Uncategorized > cinta paling sederhana

cinta paling sederhana

‘Jangan cintai aku. Itu saran. Bukan perintah.’ Suara lembut Asya terdengar mengambang.

‘Kenapa ??’

‘Mencintai aku itu rumit. Dan dicintai oleh aku lebih rumit lagi.’

‘Sejak kapan cinta jadi sulit ?’ kali ini Raka yang mengeluarkan nada mengambang. Setengah melamun, setengah menganalisa. Heran pun ada pada statement wanita indah di depan matanya ini.

‘Sejak aku merasakannya.’

‘Jelaskan!’

‘Malas. Menjelaskan yang seperti itu bikin muak . Persis seperti ngorek ngorek luka sendiri .’

‘Jelaskan. Atau aku tak akan pernah mempertimbangkan saranmu.’

‘Sialan!!’

‘Jangan memaki. Tidak pantas. Tetaplah memakai wajah malaikat.’

‘Taik!!’

‘Aku sudah bilang, tidak pantas.’

‘Suka suka aku kan?’

‘Iya. Suka suka kamu saja. Sekarang jelaskan’ .

‘Malas.’

‘Kalau begitu, biarkan aku mencintaimu. Tak ada yang perlu aku pertimbangkan lagi kan ?’

‘Setan!!’

‘Berhenti memaki. Tidak pas di kamu. Sudah … Jelaskan saja. Bisakan ?’

‘You try to blackmail me don’t you ? Shit!! Just … Just don’t love me. Don’t hurt your self. Please.’

‘Aiihh … Aku gak ngerti bahasa awang awang kamu itu. Mana ada yang mau dikasih saran tanpa alasan yang masuk akal. Ayo .. Sekarang jelaskan. Perlu aku pesankan wine lagi ?’

‘Ya .. Wine boleh. Gimana menjelaskan rasa ??? Siapa yang bisa ??’

‘Kamu pasti bisa , kamu kan selalu berhasil memikat banyak jiwa dengan kata katamu. Sekarang jelaskan saja … Seperti biasa.’

‘Hahahahaaaaaaa … Begitu ?? Memikat banyak jiwa ?? Kamu salah dear … Aku yang terpikat pada banyak jiwa. Aku yang melekat pada banyak realita. Bukan sebaliknya.’

‘Terus ?’ Raka memancing . Memancing dikejernihan pemandangan didepannya. Dia sempat melambaikan tangan pada pelayan, mengirimkan kode untuk tambahan wine …. Raka selalu suka melihat Asya menyesap wine. Begitu kontras menurutnya … Kelembutan dan keindahan yang seperti tengah menenggak campuran darah dan rupa rupa racun dunia. Agak seram, tapi indah.

‘Ya … Begitulah. Aku terpikat pada banyak jiwa Raka. Aku menjatuhkan cinta ku pada banyak cawan. Aku …. Aku punya rupa rupa macam cinta, dan tiap macamnya selalu punya rumah sendiri. Belum lagi … Aku dicintai dengan cara dan alasan yang berbeda beda. Coba kau kira kira sendiri … Ada berapa banyak cinta yang melingkupi ku ??? Banyak. Terlalu banyak. Jadi kamu lebih baik tidak usah mencintai aku.’

‘Detailkan … Semua masih terlalu general. Aku belum menangkap.’

‘Kurang jelas apa lagi ?? Raka …. Aku punya banyak macam rupa cinta, cinta yang begitu lugu, cinta yang beracun, cinta yang manis, yang kejam. Pahit. Apapunlah … Dan tiap tiap cinta itu ku berikan pada jiwa yang berbeda. Kamu tahu kenapa Raka ?’

Raka hanya menggeleng … Dia menunggu saja cerita tertumpah.

‘Karena aku tahu …. Sulit menerima cinta yang penuh dari orang gila seperti aku. Cinta ku ini terlalu penuh. Satu jiwa hanya akan keracunan jika menerimanya. Cinta yang aku kenal … Yang dikenalkan kepadaku … Cinta yang sangat rumit.’

Hening. Mereka berdua diam. Menimbang. Menghitung . Tegukan wine saja yang menghiasi mereka.

‘…. Yaahh … Asya … Cobalah kali ini kita sederhanakan saja. Bisa ?’

‘Dengan cara ?’

‘Biarkan aku mencintaimu. Mencintaimu saja. Kau bisa membalasnya nanti nanti. Kalau kau sudah merasa mampu mencintaiku.’

Diam. Asya diam. Dia memikirkan kata kata sederhana yang indah itu .

Dia bergerak. Mendekat kepada Raka. Mencondongkan tubuhnya. Memberi ciuman di bibir laki laki sederhana itu. Ciuman yang agak lama. Agak tergesa. Agak menguasai.

‘Benar juga. Tapi masalahnya …. Kesederhanaan sering tidak pas untukku dear … Bukan sering … Tapi selalu. ‘

Dia lalu berdiri, menggamit premium hand bagnya . Meninggalkan Raka. Dengan sekelebat aroma parfum parissiennenya yang memikat.

-SEBUAH CERPEN-

-gie-

Categories: Uncategorized
  1. June 25, 2012 at 4:07 pm

    karya2mu ini indah dear. kenapa tak coba publish jd sebuah buku??

    • June 26, 2012 at 2:33 am

      Maunya sih gitu .. Tapi belum pas aja kali waktunya. Selalu halangan tiap udah niat jadiin buku. Hehehee … Well .. I’ll keep on trying.

  2. June 28, 2012 at 1:30 pm

    aku yakin sepupuku akan jd penulis hebat. semangat ;))

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment